ANALYSIS OF THE APPLICATION OF ARTIFICIAL INTELLIGENCE-BASED DNA TESTS IN THE INVESTIGATION OF GENERAL CRIMES IN INDONESIA

Authors

  • Bachtiar Noprianto Universitas Borobudur

DOI:

https://doi.org/10.46799/ijssr.v4i11.1108

Keywords:

DNA Testing, Artificial Intelligence, Investigation, General Crime

Abstract

Investigating common crimes in Indonesia often faces challenges in proving them. DNA testing is internationally recognized as an accurate method of proof. However, its implementation in Indonesia is still hampered by limited health facilities and human resources, especially experts such as forensic scientists and law enforcement officials who are skilled in the use of forensic technology and analysis. With technological advancements, especially artificial intelligence, there is potential to improve the effectiveness of DNA testing in investigations. The purpose of this study is to evaluate the challenges in implementing artificial intelligence-based DNA tests in the investigation of common crimes in Indonesia and to identify strategic measures to overcome these barriers while maximizing the potential of this technology in law enforcement. The research method used is normative juridical, using a legal approach and an analytical approach. The findings of the study suggest that while artificial intelligence-based DNA testing has the potential to improve the effectiveness of investigations, significant challenges remain, including inadequate infrastructure, a lack of understanding among law enforcement officials, and the need for specialized training for forensic personnel. Furthermore, although Article 75 letter l of Law Number 35 of 2009 regulates the use of DNA tests, more detailed regulations are needed for the application of artificial intelligence in forensic analysis and evidence collection. AI-based DNA tests can improve the accuracy and efficiency of criminal investigations in Indonesia. Regulatory reform and collaboration between governments, educational institutions, and the private sector are needed to address the challenges and develop guidelines for their use.

References

A. Susanto. (2018). Artificial Intelligence dan Masa Depan Hukum Pidana. Gadjah Mada University Press.

Achmad S. Soemoedipraja. (2009). Pokok-Pokok Hukum Acara Pidana Indonesia. Alumni.

Administrator Universitas Gadjah Mada. (2017). Tes DNA Mempermudah Pengungkapan Kasus Kriminal - Universitas Gadjah Mada. https://ugm.ac.id/id/berita/14642-tes-dna-mempermudah-pengungkapan-kasus-kriminal/

Ahmad M. Ramli. (2006a). Cyber Law & HAKI. Refika Aditama.

Ahmad M. Ramli. (2006b). Cyber Law & HAKI. Refika Aditama.

Amelia, T. (2023). Regulasi dan Konsep Dasar dalam Hukum Dagang. PT Kaya Ilmu Bermanfaat.

Anggen Suari, K. R., & Sarjana, I. M. (2023). Menjaga Privasi di Era Digital: Perlindungan Data Pribadi di Indonesia. Jurnal Analisis Hukum, 6(1), 132–142. https://doi.org/10.38043/jah.v6i1.4484

Bowontari, S. (2019). Pengakuan Dan Pengesahan Anak Di Luar Nikah Beserta Dengan Akibat Hukumnya. Lex Privatum, 7(4), 5–14.

Gunawan D. (2019). Perkembangan Teknologi Forensik DNA dalam Sistem Hukum Indonesia. Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 19(1), 71–82.

H, Siregar. (2021). Penggunaan Teknologi DNA dalam Pembuktian Hukum Pidana di Indonesia: Sebuah Kajian Yuridis Normatif. Jurnal Hukum Dan Pembangunan, 18(2), 122–138.

Hilman Ali Fardhinand. (2015). Eksistensi Tes DNA (Deoxyribo Nuclei Acid) Sebagai Alat Bukti Dalam Pembuktian Hukum Pidana. Jurnal Lex Crimen, IV(2), 199–200.

Indra, I., Dewi, T. N., & Wibowo, D. B. (2024). Perlindungan Kerahasiaan Data Pasien vs Kewajiban Membuka Akses Rekam Medis Elektronik. Soepra, 10(1), 97–117. https://doi.org/10.24167/sjhk.v10i1.11542

Irsan Arief. (2022). Pertanggungjawaban atas Kerugian Keuangan Negara dalam Perspektif Hukum Administrasi, Perdata/Bisnis, dan Pidana/Korupsi. Mekar Cipta Lestari.

J.E. Sahetapy. (2007). Viktimologi Sebuah Bunga Rampai. Pustaka Sinar Harapan.

M. Assegaf. (2020). Forensik DNA dan Penerapannya dalam Hukum Pidana di Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama.

Mardjono Reksodiputro. (2004). Sistem Peradilan Pidana Indonesia, Melihat Kejahatan dan Penegakan Hukum dalam Batas-batas Toleransi. Pusat Keadilan dan Pengabdian Hukum.

Moeljanto. (2015). Asas-asas Hukum Pidana. Rineka Cipta.

Moeljatno. (2003). Perbuatan Pidana dan Pertangungjawaban dalam Hukum Pidana. Bina Aksara.

Muladi. (2022). Tantangan Regulasi Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Penegakan Hukum di Indonesia. Jurnal Hukum Progresif, 14(3), 98–115.

Munir Fuady. (2012). Teori Hukum Pembuktian Pidana dan Perdata,. Citra Aditya Bakti.

Phillipus M. Hadjon. (2007). Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia. PT Bina Ilmu.

Prasetyo, T. (2017). Hukum Pidana Edisi Revisi. Rajawali Pers.

Sari, I. (2020). Perbuatan Melawan Hukum (Pmh) Dalam Hukum Pidana Dan Hukum Perdata. Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara, 11(1), 53–70. https://doi.org/10.35968/jh.v11i1.651

Sari, R. M. (2021). Kecerdasan Buatan dalam Penegakan Hukum: Perspektif Penggunaan Teknologi DNA di Indonesia. Jurnal Hukum & Teknologi, 12(2), 45–60.

Satjipto Rahardjo. (2011). Ilmu Hukum. PT. Citra Aditya Bakti.

Saukko, P., & Knight, B. (2012). Infanticide and stillbirth. Knight’s Forensic Pathology, 3Ed, 449–460. https://doi.org/10.1201/b13642-25

S.M. Amin. (1981). Hukum Acara Pengadilan Negeri. Pradya Paramita.

Soerjono Soekanto. (1987). Herkutanto dan Budi Sampurna, Visum et Repertum Teknik Penyusunan dan Pemerian. IndoHill-Co.

Sri Endah Wahyuningsih. (2013). Prinsip-Prinsip Individualisasi Pidana dalam Hukum Pidana Islam. Universitas Diponegoro.

Sri Widoyati Wiratmo. (2003). Anak dan Wanita Dalam Hukum. LP3S.

Suryo. (2001). Genetika Strata I. Gajah Mada Unuversity Press.

Taufiqul Hulam. (2012). Reaktualisasi Alat Bukti Tes DNA dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Press.

Teguh Prasetyo. (2017). Pembaharuan Hukum Perspektif Teori Keadilan Bermartabat. Setara Press.

Tjoetjoe Sandjaja Hernanto dan Tina Amelia. (2024). Omnibus Law Penegak Hukum Di Indonesia. PT Kaya Ilmu Bermanfaat.

Tunggul Adreas. (2014). Analisis Yuridis Terhadap Pengungkapan Pelaku Pembunuhan Melalui Tes DNA Oleh Kepolisian. Jurnal JOM Fakultas Hukum, 1(2), 3.

Widjaja T. (2022). Pengaruh Kecanggihan Teknologi Forensik terhadap Pembuktian di Pengadilan Indonesia. Jurnal Teknologi Hukum, 9(1), 55–68.

Wildan Yatim. (1986). Genetika. Tarsito.

Wirjono Prodjodikoro. (2000). Perbuatan Melanggar Hukum Dipandang dari Sudut Hukum Perdata. Mandar Maju.

Downloads

Published

2024-11-20